Selasa, 27 Desember 2011

Penjelasan dan Asa Kata Allah




 Mengenai asal-muasal kata “Allah” Banyak pandangan yamg beragam.Ada yang mengatakan, bahwa kata “Allah,”berasal dari satu pihak yang meng-ilah-kan(menyembah atau menuhankan) pihak lain, ketika pihak pertama mencari perlindungankepada pihak ke dua disaat pihak pertama dicekam ketakutan atau di rudung celaka besar,malapetaka, bencana dan pihak kedua memberinya perlindungan dan tempat yang aman.
           
Sekarang akan dibahas secara terperinci sifat-sifatnya.
2.1   “Allah”

            Nama Allah hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa, Sang kebenaran Suatu yang mengikuti nama ini dianggap kata sifat yamg menggambarkan nama ini, sedangkan nama ini tetap menumenunjukan Tuhan Maha benar. Namun ini mengandung semua sifat. Nya, dan eksistensi nama ini tak perlu lahir dariyang lainsedangkan sifat-sifat lain dapat dimengerti bila menjadi tambahan bagi nama ini. “Allah”hanya untuk dia saja,[1]


91.  Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan Kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan Kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal Telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", Kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya[491].
[491]  perkataan biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya adalah sebagai sindiran kepada mereka, seakan-akan mereka dipandang sebagai kanak-kanak yang belum berakal.[2]


2.2  “Ar-Rahman”

Allah berfirman,
93.  Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.


Ar-Rahman dan ar-Rahim adalah dua sifat Allah yang mengingatkan manusia akan rahmat-Nya, akan fakta bahwa kebaikan-Nyauntuk siapapun yangdi kehe ndaki-Nya, sehingga kebaiakan dan Rahmatnya mencegah keburukan menimpanya. Ar-Rahman dan IAr-Rahim  merupakan daua sifat Allah yang pada saat yang samaeksis, Sifat yang satu lebih membawa makna rahmat di banding Sifat yang lain. Ar-Rahman merupakan sifat yang khusus relevan dengan Allah. Selain Dia tak ada yang biasa disebut dengan kata ini. Sedangkan ar-Rahim (baik hati atau murah hati), namun takbisa disebut rahman. Allah Ta’ala berfirman.[3]


1.  Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].


        

5.  (yaitu) Tuhan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas 'Arsy[
bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

Ar-Rahman  merupakan Sifat yang menunjukan bahwa yang dapat memberikan rahmat hanyalah Dia semata. Artinya adalah “Dia Yang menurunkan Rahmat, tak ada Rahmat lain selain Rahmat Nya, dan apa yang menyamai atau menyerupai rahmat, -Nya sama sekali tidak ada.” Meskipun berasal dari rahmat, Namun ar-Rahman adalah nama sekaligus sifat.Keduanya tidak saling bertentangan.

            Yang lazim kita ketahui adalah, bahwa rahmat berarti keinginan atau kekuatan kemauan untuk memberikan kebaikan kepada sesuatu yang statusnya jauh berbeda di bawah setatus si pemberi[4]



2.3  “Ar-rahim”

Allah Maha Terpuji lagi Maha suci berfirman :


49.  Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,

Ar-Rahim berasal dari rahmat  (rahmat atau penyayang), Rahmat mengandung arti bahwa orang menerima rahmat selamt dari mudarat dan kerugian,mendapat petunjuk mendapat ampunandan keyakinanya jadi kuat.Ar-Rahim, Yaitu yang memberikan rahmat, Menunjukan kwalitas yang tingkatanya paling tinggi. Kata ini merupakan bentuk turunan tertinggi dari Rahmat.[5]

43.  Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

AR-Rahim adalah dia yang memberikan Rahmat yang tak terhingga. Ada yang mengatakan, bahwa kata yang berasak darikata rahim, dan kita sudah sama-sama tahu bahwa kata dasarnya adalah rah,ah,


2.4  “Al-Malik

Allah berfirman :



116.  Maka Maha Tinggi Allah, raja yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.

Al-Malik  mengandung arto “Dia Yamg merdeka, karena sifat-sifat-Nya sendiri, dari ketergantungan kepada apapun yang ada, sedangkan segala yang ada tergantung kepada_Nya” Segala yang adatak mungkin bisa berbuat apap-apa tanpa Dia. segala [6]
           
            Kata Al-Malik  terdapat dalam ayat



4.  Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].

[4]  Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[5]  Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.

Kata Al-Malik ada dalam ayat :

55.  Di tempat yang disenangi[1441] di sisi Tuhan yang berkuasa.

[1441]  maksudnya tempat yang penuh kebahagiaan, yang bersih dari hiruk-pikuk dan perbuatan-perbuatan dosa.  Kata   Al-Malik al-Mulk ada dalam ayat

26.  Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kata almalukut ada dalam ayat


83.  Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Yang Maha kuasa menyebut Diri-Nya al-Mulk (pemilik atau penguasa segala sesuatu, Pemilik kerajaaan). Allah SWT berfirman :[7]


26.  Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

            Allah ta’ala juga menyebut dirinya .
4.  Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].

[4]  Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[5]  Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.

Penguasa Negri adalah malik negeri tersebut. Orang secara hokum berkwajiban mentaati raja Malik  berkenaan  dengan hokum yamg dikeluarkan oleh Raja,dan tidak boleh membengkang atau melanggar[8]




2.5  “Al-Qudus”

Allah berfirman.
1.  Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. raja, yang Maha suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Artinya al-Qudus adalah : Dia yang sifat khas-Nya tak dapatdibandingkan atau dipahami  oleh akal, dia juga tidak dapat di bayangkan atau dimengerti relitasnya oleh pikiran dan nalar, Dila tidak dapat dinilai oleh akal.Menurut bahasa atau studi bahasa kata ini (al-Qudus) berasal dari kata Quds (Suci atau Bersih). Al-Bayt al-muhaddas artinya adalah “Rumah suci “rumah yang penghuninya bersuci dari kotoran atau najis( Dosa)[9]



2.6  “As-alam”

Allah Ta’ala Maha berfirman, bahwa dia adalah



23.  Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, raja, yang Maha suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha Perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.


Arti As-salam   adalah dia yang sifat-sifat-Nya sedikitpun tak ada kekuranganya, yang perbuatan-perbuatan-Nya sedikitpun tak ada warna jahat,buruk atau kejinya. Karena Dia seperti itu, Maka tanpa dia tak Mungkin dalam eksistensi ada kedamaian atau rasa aman,[10]

            Salam artinya adalah damai atau selamat Allah Ta’ala berfirman,

ª! 25.  Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)[685].

[685]  arti kalimat darussalam ialah: tempat yang penuh kedamaian dan keselamatan. pimpinan (hidayah) Allah berupa akal dan wahyu untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ketempat damai artinya di surga. Bila berada di dalam surga, maka bebas dari derita dan kehancuran.Allah SWT berfiman :



90.  Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
91.  Maka keselamatanlah bagimu Karena kamu dari golongan kanan.


Yaitu dia hidup damai amai tenag, dan sentosa.salam juga adalah salam.jika seorang Musloim mengucapkan “As-salamu alaikum!” berarti dia menghendaki keslamaan dan keamananya,berarti dia menjamin kejahatan atau niat buruknya terhadapnya. Allah Ta’ala  memuji Yahya dengan mengatakan[11].




15.  Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.





2.7  “Al-mukmin”

Allah menyebut Diri-Nya al-Mukmin,
u
23.  Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, raja, yang Maha suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha Perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Artinya : Al-Mukmin adalah Dia Yang   kepadan-Nya di percayakan kedamaian dan keamanan. Dia memberikan sarana untuk mencapai kedamaian dan keamanan.Doa memberi sarana untuk mencapai kedamaian dank e amanan, menutup semua kalan bagi ketakutan. Dalam kehidupan di dunia ini tak ada damai dantak ada rasa aman dari sumber-sumber penyakit dan derita,juga di akherat tak ada rasa dan rasa aman siksa dan murka allah,kecualli Dia telah memberikan sarana untuk mendapatkan kedamaian dan rasa aman tersebut.[12]

I           man menurut bahasa, adalah bentuk kata kerja (percaya) yang berasal dari dasar kata tashdih (kesaksian tentang kebenaran suatu atau seseorang )
Seperti dalam ayat:


17.  Mereka berkata: "Wahai ayah kami, Sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar."


Dan aman (suaka atau tempat aman dan damai ) seperti dalam ala-Qur’an  surah Quraisiy ayat 4

4.  Yang Telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Beberapa ahli bahasaberpandanga ,bahwa iman berasal dari kata kerja dua ini.


2.8  “Al-Muhaimin”

Allah berfirman:

23.  Dia-lah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, raja, yang Maha suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha Perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Bila untuk yang Maha kuasa , Maka arti al-Muhaimin  adalah bahwa Dialah yang menguasai perbuatan hamba-hamba-Nya, yang memberikan kepada mereka rizki,dan mentapkan tentang hidup mereka. Dia lakukan demikian dengan ilmu-Nya.[13]


2.9  “Al-Aziz”

Allah ta’ala berfirman.:

9.  (Allah berfirman): "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Kata dasar.Sifat ini adalah ‘izz,perkasa ,kuat, mengang, jaya, tinggi.kata kerjanya artinya memperkuat atau menompang,seperti
14.  (yaitu) ketika kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; Kemudian kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, Maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu".

Yaitui menompang atau memperkuat mereka dan argument mereka dengan rhosul ke tiga. Menurut bahasa kata kerjanya bermakna : Mengatasi menag, jaya mendudukan.[14]




2.10          An-Nur”

Allah ber firman :

35.  Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus[1039], yang di dalamnya ada Pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)[1040], yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

[1039]  yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya, Biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain.
[1040]  Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.

Menurut bahasa ,nur adalah cahaya,bagaimanapun sinarnya pancaranya, atau refleksinya. Cahaya membantu kita melihat. Ada dua macam cahaya yang berkaitan dengan kehidupan di akherat.
            An-Nur adalah Yang Nyat yang memanifestasi Diri-Nya sepenuhnya. Dia Yang kelihatan,dan Yang membuat segala sesuatu jadi kelihatan dan nyata, maka disebut an-Nur.. Maha Suci lagi Maha Agung . Dia telah mengisi alam kita dengan cahaya dan mewujudkan alam kita. Dia-lah Yang yang telah menetapkannya sejak dahulu. [15]