Selasa, 27 Desember 2011

USAHA PRAKTIS PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH



Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Bimbingan Konseling yang Dibimbing oleh Bapak Mulyono, MA





Disusun Oleh :
Fakhruddin Al Farisy (08110242)
Laily Nur Arifa (08110044)




JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MARET, 2011



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama merupakan seluruh kegiatan pengalaman pembelajaran peserta didik SMP baik yang dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan SMP adalah menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan Sekolah yang lebih tinggi dan/atau bekerja atau menjadi anggota masyarakat. Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tujuan pendidikan itu dinyatakan dalam bentuk kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam menjalani pengalaman pembelajaran di sekolah. Dengan demikian usaha pelayanan bimbingan dan konseling perlu dilaksanakan secara optimal agar perkembangan peserta didik dapat memenuhi tuntutan tujuan pendidikan.
Bimbingan dan konseling bukanlah merupakan ilmu teoritis, melainkan ilmu praktis yang harus dipraktekkan. Berdasarkan atas dasar ini ada beberapa aspek yang dapat digunakan untuk menunjang realisasi bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah, terutama di sekolah-sekolah tingkat menengah.


II.                Rumusan Masalah
1.      Bagaimana program bimbingan konseling berupa kartu pribadi di sekolah?
2.      Bagaimana program bimbingan konseling berupa kelompok belajar di sekolah?
3.      Bagaimana program bimbingan konseling berupa persiapan penjurusan di sekolah?
4.      Bagaimana program bimbingan konseling berupa konseling di sekolah?
5.      Bagaimana program bimbingan konseling berupa kotak masalah di sekolah?
6.      Bagaimana program bimbingan konseling berupa belajar efektif dan remedia; di sekolah?
7.      Bagaimana program bimbingan konseling berupa checklist di sekolah?
8.      Bagaimana program bimbingan konseling berupa Papan BP di sekolah?
9.      Bagaimana program bimbingan konseling berupa psikoterapi Islam di sekolah?


Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui program bimbingan konseling berupa kartu pribadi di sekolah.
2.      Mengetahui program bimbingan konseling berupa kelompok belajar di sekolah.
3.      Mengetahui program bimbingan konseling berupa persiapan penjurusan di sekolah.
4.      Mengetahui program bimbingan konseling berupa konseling di sekolah.
5.      Mengetahui program bimbingan konseling berupa bimbingan karir di sekolah.
6.      Mengetahui program bimbingan konseling berupa belajar efektif dan remedia; di sekolah.
7.      Mengetahui program bimbingan konseling berupa checklist di sekolah.
8.      Mengetahui program bimbingan konseling berupa papan BP di sekolah.
9.      Mengetahui program bimbingan konseling berupa psikoterapi Islam di sekolah.



 BAB II
USAHA PRAKTIS PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

A.    Program Kartu Pribadi
Kartu pribadi dapaat disebut juga sebagai daftar pribadi adalah suatu daftar yang memuat semua aspek dari seorang anak. Dengan perkataan pribadi sebenarnya sudah jelas menunjukkan bahwa daftar itu akan memuat segala keterangan dari anak. Kartu pribadi ini sangatlah penting untuk dilaksanakan karena dari kartu pribadi inilah pembimbing dapat bertolak ke segala jurusan, baik untuk bimbingan maupun konselingnya. Dari daftar inilah akan diperoleh data mengenai keadaan anak tersebut. Sebelum adanya usaha yang lain dilakukan, kartu pribadi ini perlu dilakukan terlebih dahulu.[1]
Saat ini kebanyakan sekolah menengah, baik SMP maupun SMA telah menyelenggarakan kartu pribadi dalam rangka realisasi bimbingan dan konseling disekolah. Terlepas dari daftar yang telah ada, kita harusmenggunakan dasar pemikiran sebagai berikut[2]:
1.      Anak sebagai individu yang berpribadi merupakan suatu kesatuan atau totalitas dari fisik dan psikis yang kedua-duanya tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan hal ini maka materi baik mengenai fisik maupun psikis harus dapat diperoleh dalam kartu ini.
2.      Disamping anak sebagai individu, anak juga sebagai anggota masyarakat, baik masyarakat keluarga, masyarakat sekolah, maupun masyarakat yang lebih luas lagi. Berdasarkan hal ini materi mengenai keadaan latar belakang keluarga, sekolah dan keadaan anak diluar keluarga dan sekolah juga harus didapatkan didalam daftar tersebut.
3.      Anak adalah individu yang sedang mengalami perkembangan, maka senantiasa mengalami perubahan-perubahan, sehingga dengan demikian  maka perlu adanya tinjauan dari segi perkembangan ini, terutama kemampuannya dalam mengikuti pelajaran disekolah disamping perkembangan-perkembangan yang lainnya.[3]


Contoh kartu pribadi
DAFTAR PRIBADI
SEKOLAH……………………………….


Nama               :
No Induk        :
Tempat dan Tanggal Lahir      :
MAsuk Tanggal :
Alamat                        :
Tinggal Bersama         :
       ayah                   ibu                  ayah dan ibu                        wali (sebagai…….…)

KEADAAN KELUARGA

Nama
Pekerjaan
Alamat
Pendidikan Terakhir
Agama
Masih hidup/ meninggal
Ayah






Ibu






Wali







KEADAAN SAUDARA-SAUDARA

Jumlah yang lebih tua
Jumlah yang lebih muda
Yang masih sekolah
Yang sudah bekerja
Lain-lain
Laki-laki





Perempuan






B.     Program Kelompok Belajar
Penyelenggaraan kelompok belajar merupakan salah satu bentuk realisasi bimbingan dan konseling di sekolah. Disamping dapat belajar secara individual, anak-anak sebaiknya juga belajar secara kelompok. Hal ini ada beberapa alasan mendasar mengapa belajar kelompok ini diselenggarakan. Perlu diingat bahwa tujuan dari pendidikan dan pengajaran yang tercantum dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu UU No. 2 tahun 198 yang berbunyi:
Pendidikann Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantab dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.[4]
Dengan kata lain bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk orang yang mempunyai sikap atau attitude sosial yang baik, yang mampu bekerjasama dengan lingkungannya, mampu mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi maupun golongan. Maka dari itu, tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolahselain memberikan kecakapan, juga mempunyai tugas untuk mengembangkan sikap sosial anak.



C.    Program Efektif, remedial
Belajar merupakan hal yang erat kaitannya dengan prinsip Ekonomi. Tegasnya, makin cepat seseorang belajar dengan prestasi yang sama, maka makin baiklah keadaan itu. Dengan demikian, pada belajar berlaku pula hokum efiensi. Makin cepat seseorang belajar dengan hasil yang sama maka akan semakin baik. Cara belajar yang demikian itulah cara belajar yang baik dan efisien.[5]
Program remedial dimaksudkan untuk memberikan pengulangan palajaran yang dianggap sulit bagi anak. Program ini dimaksudkan agar anak dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal dalam pelajaran tersebut.

D.    Program Kotak Masalah
Mengenai kotak masalah ini Bimo Walgito mengemukakan sebagai berikut :
Kotak masalah sering pula disebut kotak tanya. Dasar pemikiran penyelenggaraan kotak masalah ini adalah untuk menampung masalah atau pertanyaan yang dihadapi oleh anak-anak yang lain dalam sekolah. Penyelenggaraan kotak masalah ini disamping bersifat kuratif juga bersifat prefentif serta bersifat korektif. Sehingga permasalahan yang timbul segera akan dapat dicarikan penyelesaiannya.[6]
Pelaksanaannya, sekolah menyediakan kotak tertentu atau anak-anak lain dapat memasukkan hal-hal atau masalah-masalah yang menjadi persoalan. Pada waktu-waktu tertentu. Kotak itu dibuka oleh pembimbing atau guru pembimbing untuk dipelajari.[7]


E.     Program Persiapan Penjurusan
Penyelenggaraan usaha persiapan penjurusan ini khusus dianjurkan untuk anak-anak SMA yang akan dijuruskan. Berhubung dengan hal itu, suatu hal yang timbul ialah bagaimana usaha yang dapat dijalankan untuk membantu mengadakan penjurusan bagi anak-anak agar sesuai dengan minat, bakat serta kemampuanya. Untuk mengetahui minat siswa, dapat melalui angket.
Contoh angket
1.      Nama Lengkap      : …………………………………. No. induk:…………….
2.      Tempat dan tanggal lahir  : …………………………. Jenis Kelamin :……….
3.      Alamat      : ……………………………………………………………………
4.      Kelas         :………………….
5.      Mata pelajaran apa yang paling menarik bagi anda :
a.       Di SD  :
b.      Di SMP:
c.       Di SMA:
6.      Seingat Anda mata pelajaran apakah yang selau mendapat nilai tinggi?
a.       Di SD              :
b.      Di SMP           :
c.       Di SMA          :
7.      Mata Pelajaran apakah yang menurut Anda mudah dipelajari saat ini?
8.      Mata pelajaran apakah yang ingin anda perdalam?
9.      Mata pelajaran apakah yang kelak akan sangat berguna bagi Anda? Mengapa?
……………………………………………
…………………………….   
Kemana anda ingin melanjutkan sekolah?
…………………………………………………………………………………………

Angket II :
1.      Matematika                            :  SS     S          B         KS        TS
2.      Fisika                                     :  SS     S          B         KS        TS
3.      Biologi                                    :  SS     S          B         KS        TS
4.      Kimia                                      :  SS    S          B         KS         TS
5.      Sosiologi                                 :  SS     S          B         KS        TS
6.      Antropologi                             :  SS     S          B         KS        TS
7.      Ekonomi                                  :  SS     S          B         KS       TS